Pada zaman dahulu, di negeri Babil, ada dua malaikat yang bernama Harut dan Marut. Mereka diutus oleh Allah untuk mengajarkan sihir kepada manusia, agar manusia bisa membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Namun, mereka tidak boleh mengajarkan sihir tanpa memberi peringatan bahwa sihir adalah dosa besar yang bisa mengeluarkan manusia dari agama.
Harut dan Marut turun ke bumi dengan bentuk manusia, dan tinggal di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota. Mereka berpura-pura sebagai guru sihir yang bisa mengajarkan berbagai macam ilmu gaib, seperti memanggil jin, mengutuk orang, atau mengubah benda. Mereka menarik banyak murid yang ingin belajar sihir dari mereka, baik yang bermotif baik maupun jahat.
Setiap kali ada yang ingin belajar sihir dari mereka, Harut dan Marut selalu memberi peringatan terlebih dahulu, bahwa sihir adalah dosa besar yang bisa menghapus iman dan membawa azab. Mereka juga memberi syarat, bahwa murid harus membaca ayat kursi sebelum dan sesudah belajar sihir, agar terhindar dari pengaruh syaitan. Namun, banyak murid yang mengabaikan peringatan dan syarat mereka, dan hanya ingin belajar sihir untuk memenuhi hawa nafsu mereka.
Di antara murid-murid Harut dan Marut, ada seorang wanita cantik yang bernama Zulaikha. Dia adalah istri dari seorang bangsawan kaya yang memiliki banyak istana dan harta. Zulaikha tidak bahagia dengan suaminya, karena suaminya sering berselingkuh dengan wanita lain. Zulaikha ingin balas dendam kepada suaminya, dengan membuatnya menderita dan mencintai dirinya saja.
Zulaikha mendengar tentang Harut dan Marut, dan tertarik untuk belajar sihir dari mereka. Dia berpikir, mungkin dengan sihir, dia bisa membuat suaminya taat dan setia kepadanya, dan juga bisa menghancurkan wanita-wanita yang merebut suaminya. Zulaikha pergi ke rumah Harut dan Marut, dan meminta mereka untuk mengajarkan sihir cinta kepada dirinya.
Harut dan Marut melihat Zulaikha, dan terpesona oleh kecantikannya. Mereka merasakan sesuatu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya, yaitu cinta. Mereka lupa bahwa mereka adalah malaikat, dan tidak boleh mencintai manusia. Mereka juga lupa bahwa mereka diutus oleh Allah untuk menguji manusia, bukan untuk teruji oleh manusia.
Harut dan Marut menyanggupi permintaan Zulaikha, dan mengajarkan sihir cinta kepadanya. Namun, mereka tidak memberi peringatan atau syarat seperti biasanya. Mereka berharap, dengan sihir cinta, Zulaikha akan jatuh cinta kepada salah satu dari mereka, atau bahkan kepada keduanya. Mereka tidak peduli lagi dengan akibat yang akan ditimbulkan oleh sihir cinta, baik bagi Zulaikha, suaminya, maupun diri mereka sendiri.
Zulaikha belajar sihir cinta dengan cepat, dan berhasil menguasainya. Dia membuat sebuah jimat yang bisa membuat orang yang dia inginkan jatuh cinta kepadanya. Dia berniat untuk menggunakan jimat itu pada suaminya, agar suaminya hanya mencintai dirinya saja. Namun, sebelum dia pulang ke rumahnya, dia melihat Harut dan Marut, dan merasa penasaran dengan mereka.
Zulaikha memutuskan untuk mencoba jimatnya pada Harut dan Marut, untuk melihat apakah sihirnya benar-benar bekerja. Dia mengeluarkan jimatnya, dan membacakan mantra sihirnya. Dia mengarahkan jimatnya ke arah Harut dan Marut, dan berharap mereka akan jatuh cinta kepadanya.
Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Harut dan Marut tidak merasakan apa-apa, karena mereka sudah jatuh cinta kepada Zulaikha sejak pertama kali melihatnya. Namun, jimat yang dipegang oleh Zulaikha malah memantulkan sihir cinta ke arah dirinya sendiri.
Zulaikha merasakan sesuatu yang aneh, yaitu cinta yang sangat kuat kepada Harut dan Marut. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya, dan langsung memeluk Harut dan Marut dengan erat.
Harut dan Marut merasakan pelukan Zulaikha, dan merasa senang. Mereka membalas pelukan Zulaikha, dan menciumnya dengan mesra. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah melakukan dosa besar, yaitu zina. Mereka juga tidak sadar bahwa Allah melihat apa yang mereka lakukan, dan murka kepada mereka.
Allah menurunkan malaikat Jibril, untuk menegur Harut dan Marut. Jibril datang ke rumah Harut dan Marut, dan melihat mereka sedang bercumbu dengan Zulaikha. Jibril marah, dan menarik Harut dan Marut dari pelukan Zulaikha. Jibril menampar Harut dan Marut, dan menegur mereka dengan keras.
"Kalian berdua adalah malaikat, yang tidak memiliki hawa nafsu seperti manusia. Kalian diutus oleh Allah untuk menguji manusia, bukan untuk teruji oleh manusia. Kalian telah melanggar perintah Allah, dan melakukan dosa besar, yaitu zina. Kalian harus bertanggung jawab atas perbuatan kalian, dan menerima hukuman dari Allah."
Harut dan Marut tersadar dari kesesatan mereka, dan merasa malu. Mereka menyesali perbuatan mereka, dan meminta maaf kepada Allah. Mereka berharap Allah akan mengampuni mereka, dan memberi mereka kesempatan untuk bertaubat.
Zulaikha juga tersadar dari pengaruh sihirnya, dan merasa takut. Dia melihat Jibril, dan mengira dia adalah salah satu murid Harut dan Marut yang marah. Dia berlari keluar dari rumah Harut dan Marut, dan meninggalkan jimatnya di sana. Dia berharap Harut dan Marut tidak akan mengikutinya, dan melaporkannya kepada suaminya.
Jibril berkata kepada Harut dan Marut, "Allah telah mendengar permintaan kalian, dan memberi kalian pilihan. Kalian bisa memilih antara dua hukuman, yaitu hukuman di dunia atau hukuman di akhirat. Jika kalian memilih hukuman di dunia, kalian akan diturunkan ke dalam sumur yang dalam, dan disiksa oleh manusia dan jin sampai hari kiamat. Jika kalian memilih hukuman di akhirat, kalian akan dimasukkan ke dalam neraka, dan disiksa oleh api yang menyala-nyala selama-lamanya."
Harut dan Marut berpikir, dan memilih hukuman di dunia. Mereka berpikir, mungkin dengan hukuman di dunia, mereka masih bisa bertaubat kepada Allah, dan mendapatkan rahmat-Nya. Mereka juga berpikir, mungkin dengan hukuman di dunia, mereka masih bisa bertemu dengan Zulaikha, dan meminta maaf kepadanya.
Jibril mengangguk, dan membawa Harut dan Marut ke sebuah sumur yang dalam di tengah kota. Jibril melemparkan Harut dan Marut ke dalam sumur, dan mengunci pintu sumur dengan besi. Jibril berkata kepada Harut dan Marut, "Inilah hukuman kalian di dunia. Kalian akan tinggal di dalam sumur ini, dan disiksa oleh manusia dan jin yang ingin belajar sihir dari kalian. Kalian tidak akan bisa keluar dari sumur ini, sampai hari kiamat. Semoga Allah memberi kalian hidayah, dan menerima taubat kalian."
Harut dan Marut jatuh ke dalam sumur, dan merasakan sakit yang luar biasa. Mereka menangis, dan memohon ampun kepada Allah. Mereka juga memikirkan Zulaikha, dan berharap dia baik-baik saja.
Zulaikha pulang ke rumahnya, dan merasa bingung. Dia tidak mengerti apa yang terjadi, dan siapa sebenarnya Harut dan Marut. Dia merasa bersalah, karena telah menggunakan sihir untuk mencoba mengubah perasaan mereka. Dia juga merasa takut, karena khawatir suaminya akan mengetahui perbuatannya.
Zulaikha mencoba melupakan Harut dan Marut, dan kembali ke kehidupan normalnya. Dia berpura-pura bahagia dengan suaminya, dan berharap suaminya akan mencintainya dengan tulus. Namun, dalam hatinya, dia masih menyimpan rasa cinta kepada Harut dan Marut, yang tidak bisa hilang.
Suatu hari, Zulaikha mendengar kabar tentang dua orang yang diturunkan ke dalam sumur oleh seorang malaikat. Dia penasaran, dan pergi ke tempat sumur itu. Dia terkejut, ketika dia melihat Harut dan Marut di dalam sumur. Dia merasa sedih, dan ingin menolong mereka.
Zulaikha mendekati sumur, dan memanggil nama Harut dan Marut. Harut dan Marut mendengar suara Zulaikha, dan merasa senang. Mereka berharap Zulaikha akan membantu mereka keluar dari sumur. Mereka meminta Zulaikha untuk membuka pintu sumur, dan mengajaknya pergi bersama mereka.
Zulaikha ingin membuka pintu sumur, tetapi dia tidak bisa. Pintu sumur terkunci dengan besi yang sangat kuat, dan tidak bisa dibuka oleh siapa pun. Zulaikha merasa putus asa, dan menangis. Dia meminta maaf kepada Harut dan Marut, dan mengatakan bahwa dia mencintai mereka.
Harut dan Marut mendengar ucapan Zulaikha, dan merasa bingung. Mereka tidak tahu, bahwa Zulaikha telah terkena sihir cinta yang dia buat sendiri. Mereka mengira, bahwa Zulaikha mencintai mereka dengan tulus, dan tidak bersalah. Mereka membalas ucapan Zulaikha, dan mengatakan bahwa mereka juga mencintai Zulaikha.
Zulaikha dan Harut dan Marut berbicara dengan penuh kasih sayang, dan melupakan segala masalah mereka. Mereka tidak menyadari, bahwa ada banyak orang yang mengintip mereka dari balik kerumunan. Mereka juga tidak menyadari, bahwa salah satu orang yang mengintip mereka adalah suami Zulaikha.
Suami Zulaikha adalah seorang yang sangat cemburu, dan tidak tahan melihat istrinya berselingkuh dengan orang lain. Apalagi, istrinya berselingkuh dengan dua orang sekaligus, dan salah satunya adalah malaikat. Suami Zulaikha marah, dan bersumpah akan membalas dendam kepada Zulaikha dan Harut dan Marut.
Suami Zulaikha pulang ke rumahnya, dan merencanakan balas dendamnya. Dia mengumpulkan para pengawalnya, dan memberi mereka perintah untuk menangkap Zulaikha dan membunuh Harut dan Marut. Dia juga mengumpulkan para pendeta, dan memberi mereka perintah untuk mengutuk Zulaikha dan Harut dan Marut.
Suami Zulaikha dan para pengawal dan pendeta kembali ke tempat sumur, dan mengepung Zulaikha dan Harut dan Marut. Mereka menyerang Zulaikha dengan pedang dan tombak, dan menyerang Harut dan Marut dengan batu dan api. Mereka juga mengucapkan kata-kata yang buruk dan hinaan kepada Zulaikha dan Harut dan Marut.
Zulaikha dan Harut dan Marut terkejut, ketika mereka melihat serangan yang datang dari segala arah. Mereka tidak bisa melawan, karena mereka tidak memiliki senjata atau perlindungan. Mereka hanya bisa berdoa kepada Allah, dan meminta perlindungan-Nya.
Allah mendengar doa Zulaikha dan Harut dan Marut, dan memberi mereka pertolongan. Allah mengirimkan angin kencang, yang menerbangkan para pengawal dan pendeta. Allah juga mengirimkan gempa bumi, yang meruntuhkan bangunan-bangunan di sekitar sumur. Allah juga mengirimkan petir, yang menyambar suami Zulaikha dan membunuhnya.
Zulaikha dan Harut dan Marut selamat dari serangan itu, tetapi mereka masih terperangkap di dalam sumur. Mereka bersyukur kepada Allah, dan memuji kebesaran-Nya. Mereka juga memohon ampun kepada Allah, dan berjanji akan meninggalkan sihir dan zina.
Allah mendengar permohonan Zulaikha dan Harut dan Marut, dan memberi mereka kesempatan untuk bertaubat. Allah mengampuni dosa-dosa mereka, dan mengangkat hukuman mereka. Allah membuka pintu sumur, dan membebaskan mereka dari siksaan.
Zulaikha dan Harut dan Marut keluar dari sumur, dan merasa lega. Mereka berpelukan, dan mengucapkan selamat tinggal. Mereka memutuskan untuk berpisah, dan menjalani hidup yang baru. Mereka berharap, suatu hari nanti, mereka akan bertemu lagi di surga.
Zulaikha pergi ke sebuah desa yang jauh, dan hidup sebagai wanita biasa. Dia menikah dengan seorang pria yang baik, dan memiliki anak-anak yang sholeh. Dia meninggalkan sihir, dan mengamalkan agama dengan benar. Dia selalu ingat Harut dan Marut, dan mendoakan kebahagiaan mereka.
Harut dan Marut kembali ke langit, dan menjadi malaikat lagi. Mereka mengabdi kepada Allah, dan menjalankan tugas-tugas mereka dengan baik. Mereka meninggalkan zina, dan menjaga kehormatan mereka. Mereka selalu ingat Zulaikha, dan mendoakan keselamatan dan kebahagiaan nya.
Waktu berlalu, dan dunia berubah. Babil hancur, dan digantikan oleh peradaban-peradaban lain. Zulaikha meninggal, dan dikuburkan di tanah yang subur. Harut dan Marut tetap hidup, dan menyaksikan sejarah manusia. Mereka melihat kebaikan dan kejahatan, cinta dan benci, damai dan perang.
Suatu hari, Allah memerintahkan Harut dan Marut untuk turun ke bumi lagi, untuk menghadiri hari kiamat. Hari kiamat adalah hari akhir, ketika semua makhluk akan dibangkitkan dari kubur, dan diadili oleh Allah. Hari kiamat adalah hari kebenaran, ketika semua rahasia akan terbuka, dan semua amal akan dibalas.
Harut dan Marut turun ke bumi, dan melihat keadaan yang mengerikan. Bumi retak, dan gunung-gunung hancur. Langit pecah, dan bintang-bintang jatuh. Laut mendidih, dan api menyala-nyala. Manusia dan jin keluar dari kubur, dan berteriak-teriak ketakutan.
Harut dan Marut mencari Zulaikha, dan berharap dia termasuk orang-orang yang beriman. Mereka ingin bertemu dengan Zulaikha, dan meminta maaf kepadanya. Mereka juga ingin bersama dengan Zulaikha, dan masuk ke surga bersamanya.
Harut dan Marut menemukan Zulaikha, dan merasa lega. Zulaikha termasuk orang-orang yang beriman, dan mendapatkan ampunan dari Allah. Zulaikha juga mencari Harut dan Marut, dan merasa senang. Zulaikha juga termasuk orang-orang yang beriman, dan mendapatkan ampunan dari Allah.
Zulaikha dan Harut dan Marut berpelukan, dan mengucapkan selamat bertemu lagi. Mereka tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi di sekitar mereka, karena mereka hanya fokus pada Allah. Mereka berdoa kepada Allah, dan meminta rahmat-Nya.
Allah mendengar doa Zulaikha dan Harut dan Marut, dan memberi mereka rahmat-Nya. Allah mengampuni dosa-dosa mereka, dan memberi mereka pahala. Allah mengangkat mereka ke surga, dan memberi mereka kebahagiaan abadi.
Zulaikha dan Harut dan Marut masuk ke surga, dan merasa bahagia. Mereka tinggal di istana yang indah, dan bersenang-senang dengan segala nikmat. Mereka bertemu dengan orang-orang yang saleh, dan bersaudara dengan mereka. Mereka juga bertemu dengan malaikat-malaikat, dan bersahabat dengan mereka.
Zulaikha dan Harut dan Marut bersyukur kepada Allah, dan memuji kebesaran-Nya. Mereka tidak pernah bosan, dan tidak pernah sedih. Mereka selalu bersama, dan tidak pernah berpisah. Mereka selalu mencintai, dan tidak pernah benci.
Zulaikha dan Harut dan Marut hidup bahagia selamanya, di bawah rahmat Allah.
Selesai.
Red/BS
Posting Komentar
0Komentar