WART4 - Keterampilan berbicara di depan umum, atau public speaking, sangat penting dalam berkomunikasi dengan efektif dan merupakan kunci kesuksesan profesional. Apakah itu untuk persiapan wawancara, menyampaikan presentasi besar, atau sekadar meningkatkan kemampuan komunikasi sehari-hari.
Namun, memilih kata yang tepat, serta menghilangkan kata yang salah dari kosakata kamu, bisa menjadi proses yang rumit.
Dirangkum dari Forbes, ada 4 kalimat yang sangat penting untuk kamu hindari jika ingin jago dalam public speaking. Yuk, simak!
Pada Dasarnya
Kalimat yang pertama adalah “pada dasarnya.” Frasa ini adalah ungkapan tambahan yang gagal memberikan nilai tambah pada komunikasi. Jika kamu melakukan wawancara kerja, menggunakan imbuhan kalimat tersebut terdengar tidak efektif.
Misalnya, kamu tidak ingin menjelaskan bahwa kamu “pada dasarnya” mencapai kesuksesan. Entah ini berhasil atau tidak.
Begitupun ketika kamu mempresentasikan pembaruan mengenai proyek utama kepada tim, kamu tidak boleh mengatakan bahwa kamu “pada dasarnya” memenuhi indikator kinerja utama (KPI).
Sebaliknya, kamu harus memperjelas kemajuan spesifik kamu. Kamu bisa melakukannya dengan lantang dan belajar mengakui kehebatan kamu serta berbicara dengan lebih percaya diri.
Baca juga : Peran Press dan Pers dalam Dunia Jurnalistik
Kamu Tahu
“Kamu tahu” adalah kata pengisi umum lainnya yang tidak menambah nilai pada kemampuan komunikasi kamu. Jika kamu ingin memastikan bahwa pendengar kamu memahami apa yang kamu katakan, kamu perlu menghubungi mereka. Jika tidak, kamu hanya menambahkan basa basi yang tidak disengaja ke dalam percakapan.
Apabila kamu tidak memiliki seseorang yang dapat memberikan umpan balik yang jujur, kamu dapat merekam diri kamu ketika berbicara dan kemudian mendengarkan kembali. Ini bisa menjadi cara efektif untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kata-kata pengisi tersebut.
Baca juga : 10 Tips untuk Meningkatkan SEO Blog Anda
Sebenarnya
Meskipun ada tujuannya, penggunaan kata “sebenarnya” sering kali digunakan secara tidak sengaja dalam percakapan dan dapat membuat kamu terkesan sebagai orang yang kurang percaya diri. Dalam kebanyakan kasus, kamu dapat menghilangkan kata tersebut tanpa kehilangan makna.
Cobalah untuk memperhatikan penggunaan kata “sebenarnya” dan lihat apakah ada situasi tertentu di mana kamu lebih sering menggunakannya. Jika kamu menggunakan kata ini secara tidak sengaja, inilah saatnya untuk menghindarinya.
Situasi ini merupakan kesempatan yang terlewatkan untuk melatih komunikasi asertif kamu dan tampil sebagai pembicara yang lebih percaya diri.
Baca juga : Cara Meruqyah dengan Al-Fatihah
Tidak ada salahnya sesekali menggunakan “um” saat berbicara. Faktanya, kadang-kadang akan sangat membantu jika pendengar mengetahui bahwa kamu belum menyelesaikan pemikiran kamu. Namun, penggunaan “um” yang berlebihan atau terlalu sering dapat mengganggu lawan bicara kamu atau audiens.
Selain itu, penggunaan ungkapan ini secara berlebihan dapat membuat kamu dianggap kurang percaya diri. Penggunaan kata “um” biasanya terjadi karena kamu sedang stres atau cemas selama berkomunikasi. Untungnya, kamu bisa mengatasi rasa gugup dan menjadi komunikator yang lebih baik hanya dengan mengganti “um” dengan bernapas dalam-dalam.
Kamu sering menggunakan kata-kata di atas, Beauties? Yuk, kenali peluang untuk menjadi komunikator yang lebih baik dengan terus meningkatkan keterampilan berbicara kamu !
Red/BS
Posting Komentar
0Komentar