WART4 - Propolis semakin populer sebagai suplemen kesehatan alami. Propolis adalah zat yang dihasilkan oleh lebah untuk melindungi sarang mereka dari bakteri, virus, dan jamur. Kandungan propolis terdiri dari berbagai senyawa seperti flavonoid, asam fenolat, asam aromatik, dan ester. Senyawa-senyawa ini memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan penyakit.
Propolis berasal dari kata Yunani yaitu Pro = pertahanan Polis = kota (Pertahanan Kota).
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa propolis dapat membantu mengurangi risiko infeksi bakteri dan virus pada manusia. Sumber penelitian :
1. Fernandes Jr, A., Balestieri, J. B., Franco, S. L., Prado, R. B., & da Silva, M. F. G. F. (2018). The potential use of propolis as a natural adjuvant to prevent urinary tract infections. Journal of medicinal food, 21(5), 435-441.
2. Sforcin, J. M., & Bankova, V. (2011). Propolis: is there a potential for the development of new drugs?. Journal of ethnopharmacology, 133(2), 253-260.
3. Siheri, W., Alenezi, F. N., Tusiimire, J., Watson, D. G., & Wei, X. (2019). Chemical composition and biological activity of propolis from different regions of the Kingdom of Saudi Arabia. Saudi pharmaceutical journal, 27(2), 269-276.
4. Marcucci, M. C. (1995). Propolis: chemical composition, biological properties and therapeutic activity. Apidologie, 26(2), 83-99.
Beberapa penelitian tersebut menemukan bahwa propolis dapat membunuh bakteri penyebab infeksi saluran kemih, termasuk E. coli dan Staphylococcus aureus. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa propolis dapat membantu menyembuhkan flu dan pilek.
Selain efek antibakteri dan anti virusnya, propolis juga memiliki efek anti inflamasi.
Beberapa sumber penelitian juga menunjukkan bahwa propolis dapat membantu menyembuhkan peradangan pada tubuh, termasuk peradangan pada tenggorokan, gusi, dan saluran pernapasan. Oleh karena itu, propolis dapat membantu menyembuhkan gejala-gejala yang terkait dengan infeksi dan peradangan.
Propolis dapat ditemukan dalam berbagai bentuk suplemen, seperti kapsul, tablet, dan tetes. Beberapa produk kosmetik juga mengandung propolis, seperti krim wajah dan lip balm.
Namun, sebelum membeli produk yang mengandung propolis, pastikan untuk memeriksa label dan memilih produk yang terpercaya dan berkualitas serta keasliannya.
Secara keseluruhan, propolis dapat menjadi alternatif yang baik untuk meningkatkan kesehatan secara alami.
Propolis telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dan digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Beberapa orang mungkin menganggap propolis sebagai hadiah dari alam atau karunia Tuhan yang memberikan manfaat kesehatan bagi manusia.
Dalam Alquran, tidak terdapat referensi khusus mengenai propolis. Namun, dalam beberapa ayat, Alquran menyebutkan tentang keajaiban dan manfaat dari tumbuhan dan binatang yang diciptakan oleh Allah, seperti dalam Surah An-Nahl ayat 68 - 69 :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاَ وْحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحْلِ اَنِ اتَّخِذِيْ مِنَ الْجِبَا لِ بُيُوْتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُوْنَ
wa auhaa robbuka ilan-nahli anittakhizii minal-jibaali buyuutaw wa minasy-syajari wa mimmaa ya'risyuun
"Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, "Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,"
(QS. An-Nahl 16: Ayat 68)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَا سْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۗ يَخْرُجُ مِنْۢ بُطُوْنِهَا شَرَا بٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَا نُهٗ فِيْهِ شِفَآءٌ لِّلنَّا سِ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
summa kulii ming kullis-samarooti faslukii subula robbiki zululaa, yakhruju mim buthuunihaa syaroobum mukhtalifun alwaanuhuu fiihi syifaaa-ul lin-naas, inna fii zaalika la-aayatal liqoumiy yatafakkaruun
"kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 69)
Ayat ini menggambarkan bagaimana Allah memberikan petunjuk kepada lebah untuk membuat sarang mereka di berbagai tempat, baik itu di bukit-bukit, pohon-pohon kayu, maupun tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Sarang lebah ini mengandung propolis, yang merupakan zat yang dihasilkan oleh lebah untuk melindungi sarang mereka dari bakteri, virus, dan jamur.
Ayat tersebut merupakan ayat terakhir dari rangkaian ayat yang membahas tentang keajaiban dan manfaat dari tumbuhan dan binatang yang diciptakan oleh Allah, serta keharusan bagi manusia untuk bersyukur atas nikmat-nikmat tersebut dan mengambil manfaat dari mereka dengan cara yang bertanggung jawab dan bijak.
Lebah dan produk-produk lebah seperti madu dan propolis dianggap sebagai salah satu nikmat Allah yang harus disyukuri.
Oleh karena itu, manusia diharapkan untuk memelihara keberadaan lebah dan memanfaatkan produk-produknya dengan bijak, sekaligus bersyukur atas karunia Allah yang diberikan melalui makhluk ciptaan-Nya.
Konsumsi propolis sebagai suplemen kesehatan yang alami dan dapat memberikan manfaat bagi tubuh dapat dipertimbangkan sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan memenuhi kewajiban sebagai hamba Allah yang sehat dan kuat.
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan buah-buahan sebagai salah satu nikmat-Nya yang harus dimanfaatkan manusia. Selain itu, manusia juga diingatkan untuk memilih jalan hidup yang telah Allah mudahkan untuk dicapai, yaitu jalan yang sesuai dengan ajaran-Nya dan membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Dalam konteks propolis, buah-buahan dan bahan-bahan alami lainnya, termasuk propolis, dianggap sebagai nikmat dari Allah yang harus dimanfaatkan dengan bijak dan bertanggung jawab.
Hal ini sejalan dengan konsep Islam yang mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang berkelanjutan dan beretika.
Dalam Islam, dikatakan bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi yang bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara lingkungan serta makhluk ciptaan Allah. Oleh karena itu, penggunaan propolis atau produk alami lainnya harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab, tanpa merusak lingkungan atau merugikan makhluk ciptaan Allah lainnya.
Red/BS
Posting Komentar
0Komentar