Mainan Anak Clay Fasilitasi Kreativitas dan Imajinasi

Warta Empat
By -
0

Foto Mainan Anak Clay / Tanah Liat 


WART4 - Mainan anak clay adalah salah satu jenis mainan yang sangat populer dan digemari oleh banyak anak. Mainan ini terbuat dari tanah liat dan mudah dibentuk dan diolah menjadi berbagai bentuk dan warna. Oleh karena itu, mainan ini dapat memfasilitasi kreativitas dan imajinasi anak dalam bermain.

Bentuk dan warna yang dapat dibuat dengan mainan clay sangat beragam. Dari bentuk hewan, bunga, rumah, hingga bentuk yang hanya dapat ditemukan dalam imajinasi anak. Warna yang dapat digunakan juga sangat beraneka ragam, mulai dari warna alami hingga warna-warna cerah dan menyenangkan.

Clay itu artinya tanah liat, mainan clay uga sangat mudah digunakan. Anak-anak bisa mengolah tanah liat menjadi berbagai bentuk dengan tangan mereka sendiri. Kemampuan membentuk dan mengolah tanah liat dapat meningkatkan motorik halus anak dan memfasilitasi pengembangan kreativitas dan imajinasinya.

Mainan clay juga sangat aman dan tidak membahayakan anak. Tanah liat yang digunakan adalah bahan yang alami dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, anak-anak dapat bermain dengan leluasa dan tanpa khawatir akan terpapar bahan-bahan berbahaya.

Mainan anak clay juga dapat menjadi alternatif yang baik untuk mengisi waktu luang anak. Anak-anak dapat bermain dengan mainan ini sambil belajar dan mengasah kreativitas dan imajinasinya. Mainan ini juga dapat membantu anak dalam mengatasi stres dan meningkatkan rasa percaya diri.

Dalam menggunakan mainan anak clay, anak-anak harus diajarkan untuk bermain dengan bijak dan memperlakukan mainan dengan baik. Mainan clay juga harus disimpan dengan benar dan dikelola dengan baik agar dapat bertahan lama dan tetap bisa digunakan.

Jika Anda tertarik mencoba membuat mainan kreatif bagi anak Anda, cobalah cara membuat clay dari tepung berikut ini.

Cara Membuat Clay dari Tepung Terigu

Melansir dari liputan6.com, berikut bahan yang perlu Anda siapkan dan cara membuat clay dari terigu.

Bahan :

- 80 gram tepung terigu

- 80 gram tepung tapioka/tepung singkong/tepung kanji

- 80 gram tepung beras

- 200 gram lem putih/lem kayu

Cara membuat clay dari terigu :

1. Siapkan wadah dengan ukuran sedang.

2. Masukkan semua tepung yang disiapkan menjadi satu.

3. Ayak tepung agar teksturnya menjadi lembut dan terhindar dari kotoran. Kemudian masukkan lem putih ke dalam tepung yang sudah diayak lembut.

4. Uleni adonan hingga tercampur rata dan kalis. Jika terlalu lembek tambahkan sedikit terigu. Jika terlalu keras tambahkan beberapa sendok makan lem putih.

5. Kalau sudah kalis, maka clay sudah jadi. Adonan clay sudah bisa dibuat aneka kerajinan tangan sesuai selera.

6. Jika Anda ingin clay lebih berwarna, tambahkan pewarna makanan ke dalam adonan yang sudah kalis tersebut.

7. Uleni kembali hingga warna tercampur rata.

8. Adonan clay yang tidak terpakai bisa disimpan pada wadah yang tertutup agar tidak mengering dan mengeras.

Cara Membuat Clay dari Tepung Maizena :

Tepung maizena bisa menjadi bahan yang lebih baik dalam membuat clay dari tepung. Ini karena tepung maizena memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan terigu. Maizena juga lebih lembut, sehingga adonan yang dibuat nantinya akan lebih mudah untuk dibentuk.

Berikut bahan dan cara membuat clay dari maizena.

Bahan :

- 30 gram tepung maizena atau tepung jagung

- 30 gram tepung tapioka atau tepung kanji

- 30 gram tepung beras

- 60 gram lem putih atau lem kayu

- Bubuk benzoate (pengawet roti) secukupnya

Cara membuat clay dari maizena :

1. Siapkan wadah dengan ukuran sedang, lalu campurkan semua jenis tepung ke dalamnya.

2. Ayak tepung untuk memisahkan tepung dari kotoran dan supaya memperoleh tekstur tepung yang lembut.

3. Masukkan bubuk benzoat dan lem putih atau lem kayu ke dalam tepung yang sudah diayak. Uleni semua bahan tersebut hingga tercampur rata dan menjadi kalis.

4. Kalau adonan terlalu lembek, cukup tambahkan sedikit tepung maizena lagi. Kalau terlalu keras, tambahkan beberapa sendok makan lem putih atau lem kayu ke dalam adonan.

5. Jika ingin berwarna, tambahkan pewarna makanan ke dalam adonan yang sudah kalis tersebut. Uleni hingga pewarna makanan tercampur rata.

6. Simpan adonan clay yang tidak terpakai ke dalam wadah yang tertutup rapat. Apabila terlalu lama dibiarkan di tempat terbuka bisa mengering dan menjadi keras.

Mengutip dari parentcircle.com, koordinasi tangan-mata adalah proses neurologis di mana input visual yang diberikan oleh mata digunakan untuk memandu tangan dalam melakukan suatu tugas. Misalnya, menangkap bola, menulis, menuangkan air ke dalam gelas, dan kegiatan semacamnya, semua membutuhkan koordinasi mata dan tangan.

Selain itu, memiliki koordinasi mata-tangan yang baik dapat meningkatkan kelincahan, atletis, dan tulisan tangan anak Anda. Menggunakan clay selama waktu bermain juga akan membantunya melatih otot-otot di tangan dan lengannya.

Mendorong trial and error

Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan, terutama dalam proses mempelajari sesuatu yang baru. Terkadang, kesalahan ini bisa membuat seseorang putus asa. Tetapi, ketika harus bermain dengan segumpal clay, anak Anda dapat dengan mudah memperbaiki kesalahannya. Lebih mudah bagi anak untuk belajar dan terus mencoba hal-hal baru ketika dia tahu bahwa kesalahan saat bermain clay dapat diperbaiki.

Karena anak Anda akan terbiasa melakukan kesalahan saat bermain dengan clay, kemungkinan besar ia akan belajar lebih baik ke depannya. Sebuah makalah penelitian menemukan bahwa seseorang cenderung belajar lebih baik ketika mereka membuat kesalahan dibandingkan ketika mereka tidak melakukannya.

Keterampilan ini melibatkan pengembangan otot-otot di tangan dan jari. Meskipun mirip dengan keterampilan koordinasi tangan-mata, terdapat perbedaan karena keterampilan motorik halus tidak memerlukan keterlibatan mata kita. Misalnya, mengetik bisa menjadi keterampilan motorik halus, tanpa menjadi keterampilan koordinasi tangan-mata ketika dipraktikkan oleh juru ketik yang terampil. 

Dengan mempelajari cara menggunakan jari-jarinya secara akurat untuk mendapatkan bentuk yang tepat dari clay, dapat membantu anak Anda meningkatkan keterampilan motorik halusnya.


Red/BS


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Komentar baru tidak diizinkan.*